17/10 Hidup yang Seimbang, Bro. Daniel Samben



HIDUP YANG SEIMBANG
Oleh: Pdt. Daniel Samben
(Amsal 30 : 7 - 9)

“Dua hal aku mohon kepada-Mu, jangan itu Kautolak sebelum aku mati, yakni:  Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku.  Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa TUHAN itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku.”
(Amsal 30 : 7 - 9)

Amsal ini ditulis oleh Agur bin Yake dari Masa, seorang yang memiliki mentalitas yang baik, bobot rohani yang baik, moral yang baik, seorang pekerja keras, sehingga ia diberkati dan Tuhan membuat dia berhasil dalam hidupnya (Amsal 30 : 1).  Dia adalah seseorang yang penuh dengan hikmat dan kebijakan (Amsal 30 : 7).  Ia memahami bahwa hidupnya terbatas.
                                                                                          
Waktu berjalan begitu cepat tanpa terasa.  Kita semua memiliki pergumulan yang kita renungkan dalam hidupnya.  Agur memikirkan waktu hidupnya dengan baik, memanfaatkan dengan sebaik-baiknya sekalipun menghadapi tantangan yang keras.  Tuhan kita mengerti, bahkan sebelum kita memikirkan hal itu.  Tuhan Yesus memanfaatkan waktunya di dunia.


 
Akan tetapi, hidup kita haruslah seimbang.  Ada saatnya kita menyadari bahwa waktu kita haruslah dipergunakan sebaik-baiknya.  Harta yang kita miliki tidak akan dibawa ketika kita meninggalkan dunia, tetapi kita juga perlu mempergunakan harta kita dengan bijaksana (tidak foya-foya).  Marilah kita hidup dengan seimbang, tidak berlebihan namun juga tidak berkekurangan di dunia ini agar hidup kita berbuah.  Kita juga perlu mempersiapkan kehidupan kita setelah meninggalkan dunia ini agar hidup kita dan iman kita tidak mengecewakan Tuhan, karena semua buah pelayanan kita pun akan dihitung.