Daud dan Hukum Lingkungan 1

Daud dan Hukum Lingkungan Sepergaulan (1).
(dirangkum dari buku “21 Menit Paling Bermakna dalam Hari-hari Pemimpin Sejati”, John C. Maxwell)

PEMIKIRAN SOAL KEPEMIMPINAN UNTUK HARI INI
Kerjasama memungkinkan tercapainya impian.

Baca:  II Samuel 8 : 1 – 8, 15 – 18 ; 10 : 6 – 14 ; 23 : 8 – 38 ; I Tawarikh 12 : 1 - 40

Daud memiliki banyak talenta, dan ia dapat mencapai banyak hal sendirian.  Namun takdir Daud adalah mencapai prestasi-prestasi lebih besar daripada yang dapat dicapainya sendirian.  Ia akan memiliki pengaruh atas bangsa Israel.  Dan kepemimpinannya akan mempengaruhi generasi-generasi sesudah ia meninggal.  Prestasi-prestasinya yang layak dicatat itu dimungkinkan berkat lingkungan sepergaulannya.

Daud tidak menunggu hingga memegang posisi kepemimpinan sebelum membangun lingkungan sepergaulannya.  Lama sebelum ia naik takhta Israel, ketika ia masih diburu oleh Saul, Daud mulai menarik orang-orang kepada dirinya.  I Samuel 22 : 1 – 2 menceritakan apa yang terjadi setelah ia lari dari Saul, anggota lingkungan sepergaulan Daud yang berikutnya adalah Ayah serta kakak-kakaknya – orang-orang yang telah menyepelekan serta mengabaikannya ketika Samuel ingin mengurapi raja baru dari keluarga Isai.  Pengikut Daud yang lain adalah orang-orang yang tertekan, orang-orang yang banyak hutang, dan orang-orang yang sakit hati.  Namun Daud mengubah orang-orang yang datang kepadanya itu menjadi tim pemenang.

Sementara Daud semakin berpengalaman dan tumbuh dalam kepemimpinannya, ia terus menarik orang yang semakin kuat.  Dan ia juga membentuk mereka yang datang kepadanya menjadi pahlawan serta pemimpin besar.  Kitab Suci mengatakan bahwa orang-orang Daud yang perkasa itu tiada tandingnya.  Mereka sangat kuat ketika datang kepada Daud, namun Daud menjadikan mereka bahkan lebih kuat lagi.  Ia bimbing, ia inspirasikan, dan ia tinggikan mereka menjadi sebaik dia sendiri.  Daud, seorang pembunuh raksasa ketika mudanya, mengembangkan serta memimpin mereka menjadi pembunuh raksasa pula.

Ketika Daud naik takhta Yehuda, ia telah mengembangkan lingkungan sepergaulannya.  Ketika ia menjadi raja bangsa Israel, ia sudah siap membangun bangsa yang berkuasa.  Ia langsung menundukkan banyak wilayah di sekeliling mereka.  Mereka jadikan Israel mapan. Lalu Daud mengembangkan struktur agar kerajaannya stabil.  Ia tuntut bangsa-bangsa yang ditaklukkannya untuk melayaninya dan membayar upeti.  Dan ia tempatkan garnisun*) di wilayah mereka untuk memastikan ketenteraman bangsanya.  Begitu ia kembangkan strukturnya, ia dapat mengalihkan perhatiannya untuk membangun pemerintahannya dengan penekanan pada keadilan ( 2 Samuel 8:15).

Berkat kepemimpinan Daud yang kuat serta bantuan lingkungan sepergaulannya, Daud mampu mencapai banyak prestasi selama pemerintahannya:  ia konsolidasikan dan ia persatukan kerajaan Israel, ia taklukkan musuh-musuh bangsa Ibrani dan ia jadikan Israel lebih kuat dari yang sudah-sudah, ia ciptakan pemerintahan yang langgeng dengan penuh keadilan, ia taklukkan kota Yerusalem dan ia jadikan Yerusalem ibukota Israel, ia bawa tabut perjanjian ke kota tersebut dan memulihkan ibadah, ia tegakkan kerajaannya dan meneruskan mahkotanya kepada puteranya, Salomo.

Daud adalah pemimpin serta pembangun tim yang luar biasa, namun dalam banyak hal ia tetap orang biasa – dengan kelemahan, masalah, serta kegagalan.  Berkat lingkungan sepergaulannya, ia menjadi raja dan pemerintah yang luar biasa.  Ia jadikan lingkungan sepergaulannya besar, dan lingkungan sepergaulannya menjadikannya besar.  Dan demikianlah halnya dengan pemimpin-pemimpin terbaik.

RENUNGAN HARI INI:
Apakah tim Anda yang sekarang ini akan memenuhi impian Anda?

*) Garnisun : bagian angkatan bersenjata yang mempunyai kedudukan atau tempat pertahanan yang tetap (dalam sebuah benteng pertahanan atau sebuah kota), tempat kedudukan tentara.(http://bahtera.org/kateglo)